Jumat, 22 Oktober 2010

THE LINKING SYSTEM



If you’re new to memory skills, here’s where to start. This is the basic technique that underpins virtually all expert memory systems. Its official title is the Linking System and it works because it taps into how your brain likes to work. Namely, it uses stories, fun, humour, weird stuff, craziness... no boring lists and definitely no reading the same thing over and over. Prepare to have fun – and wow your friends.

THE IDEA
Memorising is very very hard to do if you’re just trying to drill random items or facts into your head. What the Linking System does is remove the randomness between items, forming connections between them, and creating action sequences that make Hollywood blockbusters look tame. It’s all up to you and the power of your imagination
Here’s how to do it:

FENOMENA ANOMALI HUKUM NEWTON





Satu lagi fenomena alam yang menjadi pukulan berat bagi hukum Gravitasi Newton. Diwilayah Santa Cruz, California terdapat suatu fenomena alam yang sangat menakjubkan,dimana ditempat itu banyak terjadi kejanggalan yang mungkin membuat kita clingak-clinguk kebingungan dan keheranan jika mengunjungi tempat tersebut. Pasalnya,ditempat yang merupakan hamparan hutan subur itu hukum gravitasi seakan-akan sudah tidak ada artinya sama sekali,semua pepohonan berdiri miring dengan arah kemiringan yang sama bahkan bisa dibilang hampir tumbang.Banyak orang yang menyebut tempat ini "titik misterius". Jika manusia berada disekitar "titik misterius" sekalipun, seluruh badannya tanpa dikehendaki juga ikut-ikutan miring,walaupun berusaha untuk berdiri dengan tegak, hasilnya akan sama saja.

TEN MIRACLE OF TECHNOLOGY PRODUCT IN THE WORLD



Sesuai ramalan terkini dari majalah Inggris New Scientist, 10 produk iptek besar terkini diharapkan di dalam 30 tahun ke depan, dari ruang laboratorium melangkahkan kakinya ke rumah Anda, menjadi produk umum seperti halnya handphone (HP). Ke-10 iptek besar tersebut termasuk alat pendeteksi tembus dinding, mantel penyirna tubuh ala Harry Potter, peralatan panjat dinding ala spiderman yang membuat orang mampu memanjat dinding, pesawat terbang pribadi super, pesawat antariksa pribadi dan TV yang dapat menebarkan aroma dan lain-lain.
Ada yang berpendapat ramalan tersebut terlalu muluk-muluk, betul-betul sulit dipercaya. Namun coba kita kilas balik ke-30 tahun yang lampau, pada 1979 tatkala perusahaan Jepang, NET berhasil mengembangkan HP internet pertamanya di seluruh dunia, banyak orang masih mengira berjalan sambil berbicara di telepon adalah hal yang mustahil, tetapi bagi manusia zaman sekarang HP telah menjadi barang bawaan yang harus ada. Seiring dengan perkembangan iptek, siapa bilang impian tersebut tak dapat menjadi kenyataan?
Harian Daily Mail Inggris dengan rinci menjelaskan “10 produk iptek besar masa depan” sebagai berikut:
Dinamo dari tubuh manusia
Nyaris setiap orang zaman sekarang memiliki HP, iPod dan alat elektronik lainnya, akan tetapi berbicara dengan HP dan mendengarkan iPod agak lama sedikit begitu baterai habis padahal kita sedang di luar, tentu tak dapat mengisi ulang, lantas bagaimana? Andaikan saja dari pergerakan tubuh manusia bisa setiap saat di-pergunakan untuk pembangkit listrik, betapa bagusnya hal itu!
Kini ilmuwan di laboratorium sudah merealisir harapan tersebut. Wang Zhonglin seorang ilmuwan keturunan Tionghoa dari Politeknik Georgia, AS, menggunakan teknik Nano dan Piezoelectrik effect guna membangkitkan listrik. Dia berhasil membuat semacam pakaian serat fiber berdinamo dari bahan campuran serat logam super halus. Setiap kali fiber ditekan atau ditekuk, bisa menghasilkan aliran listrik. Yang disebut dengan Piezoelectrik effect adalah ketika materi tertentu tatkala menerima tekanan bisa menghasilkan listrik.
Wang Zhonglin menggunakan benang nano yang dibuat dari Zinc Oxyd (seng oksida) dibungkus dengan seuntai serat tenun. Sewaktu orang mengenakan pakaian semacam ini, asalkan terhembus angin atau gerak sedikit saja sudah cukup membuat pakaian tersebut menghasilkan Listrik.
Dewasa ini teknik tersebut masih dalam tahapan percobaan di laboratorium, menanti sesudah teknik semakin matang, maka orang-orang bisa setiap saat mencharge Hp ataupun iPodnya.
Alat pengintai tembus dinding

Di dalam dongeng dewa atau manusia super pasti memiliki daya pandang tembus, bisa melihat benda di balik dinding, melihat suasana di belakang dinding. Tetapi kini para ilmuwan menggunakan gelombang radio dan telah merealisir impian ini. Perusahaan konsultan iptek Cambridge – Inggris menggunakan gelombang radio yang memiliki keistimewaan bisa menembus benda padat, telah menciptakan sistem pengintai sinar X hanya sebesar tas kantor.
Prism 200, nama peralatan ini bisa memancarkan semacam gelombang pulsa ultra wide band, bisa menembus dinding atau materi setebal 40 cm, mendeteksi segala gerakan dalam radius 15 meter, dapat membantu pihak kepolisian sewaktu dalam pengepungan penculik dan mampu mendeteksi posisi penyandera dan korban yang disandera di dalam ruangan. Peneliti Universitas Teknik Munich Jerman telah menciptakan semacam peralatan, yang meskipun tersekat oleh pintu, asalkan meluncurkan semacam gelombang radio antara 433 MHz dan 24.000 MHz, maka bisa mendeteksi pernafasan dan detak jantung dan gerakan minim dari balik pintu.

WASIAT SULTAN AULIYA ABDUL QODIR JILANI QSA




SATU
Melaksanakan perintah Allah, menjauhi larangan-Nya, dan ridho atas ketentuan-Nya
1.      Tiga hal yang harus dimiliki dan diamalkan oleh setiap mukmin dalam segala ruang dan waktu yaitu:
2.      Menjaga dan melaksanakan perintah-perintah Allah dengan tulus ikhlas;
3.      Menghindari diri dari segala yang haram baik nyata maupun samar;
4.      Ridha menerima takdir Allah Yang Mahakuasa.
Dengan demikian, minimal seseorang yang beriman harus memiliki tiga hal sebagaimana tersebut di atas dan harus diusahakan untuk dapat mendarah daging dalam tubuhnya. Ia harus mengikatkan diri kepada tiga hal ke mana dan di mana dia berada serta dalam keadaan bagaimanapun juga.

DUA
Mengikuti sunnah Rasul SAW, menjauhi bid’ah, dan bersikap istiqamah
1.       Seorang muslim harus mengikuti sunnah Rasul SAW dengan penuh keyakinan (keimanan).
2.      Seorang muslim tidak sekali-kali melakukan perbuatan bid’ah
3.      Seorang muslim harus mematuhi segala yang diperintahkan dan dilarang Allah SWT serta rasul-Nya
4.      Seorang muslim harus menjunjung tinggi tauhid, jangan sekali-kali menyekutukan Dia (Allah SWT)
5.       Seorang muslim harus menyucikan Dia (Allah) senantiasa, dan jangan sekali-kali menisbahkan suatu keburukan pun kepada-Nya
6.      Seorang muslim harus mempertahankan kebenaran-Nya dan hendaklah jangan meragukan sedikitpun atas kebenaran tersebut.
7.      Seorang muslim harus bersabar selalu, dalam setiap keadaan dan jangan sekali-kali menunjukan sifat ketidaksabaran.
8.      Seorang muslim hendaknya mempunyai sifat isqtiqamah
9.       Seorang muslim harus mempunyai pengharapan kepada Allah dengan sabar dan jangan kesal
10.  Seorang muslim harus bekerja sama dengan sesama muslim dalam menjalankan amal dan ketaatan, jangan    berpecah-pecah, saling mencintai, dan jangan mendendam
11.   Seorang muslim harus menjauhi kejahatan dan jangan sekali-kali ternoda oleh kejahatan tersebut
12.  Seorang muslim harus menghiasi dirinya dengan ketaatan kepada Rabbmu, Allah swt.
13.  Seorang muslim jangan sekali-kali menjauhi pintu-pintu Allah Swt.
14.  Seorang muslim jangan sekali-kali berpaling dari-Nya.
15.  Seorang muslim hendaknya menyegerakan bertobat atas dosa yang telah dilakukan, jangan ditunda-tunda.
16.  Seorang muslim tidak bosan-bosan untuk memohon ampunan kepada Allah siang dan malam.
Apabila seorang muslim telah berlaku demikian, ia akan mendapatkan rahmat dari Nya dan dijauhkan dari api neraka. Hidup bahagia di surga yang kekal. Kelak di akhirat, ia akan bertemu Allah, menikmati rahmat-Nya. Di surga, ia bersama bidadari, mengendarai kuda-kuda yang berwarna putih. Bersuka ria dengan hurhur bermata putih, menghirup aneka aroma, dan diiringi melodi-melodi para hamba sahaya wanita yang cantik. Ia akan dimuliakan bersama Nabi, para siddiqin, para syahiddin, dan para salihin lainnya di surga yang tertinggi.

TIGA
Memohon pertolongan kepada Allah Azza wa Jalla
Seandainya seorang hamba Allah mendapatkan kesulitan dalam hidupnya, pertama sekali ia harus berusaha mengatasinya dengan daya dan upayanya sendiri. Jika tak mampu mengatasi kesulitanya sendiri, hendaknya ia meminta pertolongan kepada sesamanya, misalnya kepada pejabat, hartawan, dan penguasa lainnya, atau tetangganya. Jika ia sakit hendaknya pergi ke tabib (dokter). Apabila masih juga tak berhasil, pertolongan terakhir yang diharapkan hendaknya kepada Khaliq-nya (Allah swt), Tuhan Yang Mahabesar lagi Mahakuasa. Caranya ialah dengan memanjatkan doa dengan diiringi kerendahan hati serta pujian-pujian untuk-Nya.
Apabila pertolongan itu tiada kunjung data dari Allah, jangan berputus asa. Ia harus menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah, memuji dan memohon dengan penuh harap dan cemas. Apabila Allah tidak kunjung mengabulkan permohonannya dan doanya, ia harus meninggalkan segala yang berurusan dengan duniawi. Kemudian ia mencurahkan segala-galanya untuk kepentingan rohaninya (kepentingan akhirat). Pada tingkatan ini, ia akan merasakan atau melihat dengan mata batinya atas kehendak Allah. Dan, sampailah ia kepada keesaan-Nya dan kekuasaan-Nya. Pada tahap ini ia akan menduduki haqqul yaqin (keyakinan yang hak/tinggi). Keyakinan tentang apakah itu? Keyakinan yang dimaksudkan ialah tentang hakikat bahwa segala sesuatu itu tiada yang menggerakannya, kecuali Allah, tiada yang menghentikan, kecuali Allah Swt. Tiada kekayaan dan kemiskinan, kecuali Allah yang menghendakinya. Di hadapan Allah, seseorang bagaikan bayi di tangan dukun beranak atau mayat yang dimandikan, atau bola di kaki pemainnya. Tak kuasa apapun, kecuali kehendak Allah Swt. Dengan demikian, ia tak akan melihat, kecuali hanya kepada Allah. Tak akan mendengar, kecuali hanya dari Allah; jika mendapat sesuatu – menyenangkan atau menyedihkan – diyakini semata karena Allah belaka. Jika mendengarkan sesuatu, yang didengar adalah firman Allah melalui ilmu-Nya. Ia akan mendapatkan karunia-Nya dan mendapatkan keberuntungan karena mampu mendekatkan diri kepada-Nya. Ia menjadi mulia, rida atas segala yang dijumpainya. Ia merasa puas atas segala yang menimpanya, baik yang menyenangkan maupun yang menyakitkan .
Akhirnya, ia rindu selalu kepada Allah, ingin terus memuji dan berzikir. Segala sesuatu dalam hidupnya bertumpu kepada Allah semata. Ia mendapatkan nur dari Allah karena ilmu Allah itu sendiri. Ia dimuliakan karena ilmu Allah juga. Dengan begitu, senantiasa puji dan syukur tercurahkan kepada Allah Yang Mahakuasa saja.

EMPAT
Mengharap rahmat Allah Azza wa Jalla
Jika engkau abaikan ciptaan, semoga Allah merahmatimu . Semoga Allah membunuh kehendakmu (yang tak baik) dan Dia menempatkanmu dalam kehidupan yang baru dan mulia.
Sekarang dirimu mendapatkan karunia berupa kehidupan yang abadi, mendapat kekayaan dan kebahagian yang abadi, dan mendapat rahmat dan ilmu sehingga tak mengenal kebodohan.
Engkau dilindungi Allah dari rasa takut. Engka dimuliakan sehingga tidak hina lagi dan selalu dekat kepada Allah sehingga menjadi tumpuan harapan bagi orang2 yang memohon kepada Allah melalui dirimu.
Kau menjadi pengganti rasul, para nabi dan shadiqqin. Kau adalah puncak wilayat dan para wali yang masih hidup mengerumunimu. Segala masalah dapat engkau selesaikan dan kau temukan jalan keluarnya. Sawah ladang berpanen melimpah ruah berkat doamu. Lenyapnya penderitaan umat juga melalui doamu. Orang-orang banyak yang datang dan bergegas menemuimu membawa bingkisan dan hadiah serta mengabdi kepadamu. Pengabdian dalam segala hal kehidupan. Semua itu karena ijin Sang Pencipta. Mereka senantiasa mendoakanmu. Tak ada dua mukmim yang memperselisihkan engkau. Inilah rahmat Allah SWT, wahai manusia. Dan Allah Pemilik segala rahmat.

LIMA
Menghindari dunia
Jika engkau melihat dunia ini berada di tangan orang lain, janganlah takjub Dunia itu memang penuh dengan hiasan, tetapi di sisi lain penuh dengan racun yang mematikan. Tampaknya lembut, tetapi membahayakan bagi yang merabanya. Dunia pada hakikatnya mengecoh dan membuat manusia menyepelekan keburukan dari tipu daya dan janji-janji palsunya.
Apabila melihat yang demikian itu, hendaknya kau berlaku seakan-akan menghadapi orang yang sombong, sewenang-wenang, dan berbau busuk. Ibaratkanlah dunia itu seperti demikian. Jika melihat situasi yang demikian, berpalinglah dari kebusukannya. Tutuplah hidungmu agar tak menghirup bau amisnya. Tutuplah hidung dan telingamu dari bau dan suara hawa nafsu walaupun segala kenikmatan yang tersimpan di dalamnya menghampirimu. Allah SWT telah berfirman kepada nabi pilihannya (Muhammad saw)

وَلا تَمُدَّنَّ عَيْنَيْكَ إِلَى مَا مَتَّعْنَا بِهِ أَزْوَاجًا مِنْهُمْ زَهْرَةَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا لِنَفْتِنَهُمْ فِيهِ وَرِزْقُ رَبِّكَ خَيْرٌ وَأَبْقَى
Janganlah engkau tujukan kedua matamu kepada (perhiasan) yang kami berikan kepada bermacam-macam orang di antara mereka, sebagai bunga kehidupan di dunia, supaya mereka Kami cobai denganya. Dan rezeki Allah-mu (dalam surga) lebih baik dan lebih kekal (QS 20:131)

ENAM
Beribadah hanya karena Allah SWT
Apabila melaksanakan perintah Allah, tanggalkan pandangan manusia yang tertuju kepadamu dan tanggalkan kepentingan pribadimu dan hendaknya engkau tujukan kepada Allah saja.
Untuk menghindari pandangan manusia – yang memuji – atas amalanmu dalam melaksanakan perintah Allah, menghindarlah dari mereka, asingkan diri sepenuhnya dan bebaskan jiwamu dari segala harapan mereka. Lenyapkanlah segala nafsumu. Adapun tanda lenyapnya nafus ialah:
1.      meninggalkan kesibukan mengejar duniawi;
2.      berhubungan dengan mereka hanya untuk mendapatkan manfaat;
3.      cenderung menghindarkan diri dara kemudaratan;
4.      tidak mengntungkan diri sendiri dalam masalah pribadi.
5.      tidak membantu melindungi diri sendiri, tetapi memasrahkan diri sepenuhnya kepada Allah SWT, karena Dia-lah Yang Mahakuasa.
Kemauan itu dapat lenyap dari jiwamu. Kemauan yang dimaksud ialah yang didorong oleh hawa nafsu. Adapun lenyapnya kemauan atas kehendak Allah itu ditandai sebagai berikut:
1.      Tidak pernah menurutkan keinginan, tak merasa butuh, tidak mempunyai tujuan, kecuali hanya satu tujuan dan satu kebutuhan, yakni kepada Allah SWT belaka;
2.       kehendak Allah akan berwujud pada dirimu, sehingga jika kehendaknya bereaksi, tubuhmu menjadi pasif, namun hatimu tenang, pikiranmu jernih, nurani dan rohanimu menjadi berseri. Dengan demikian, kebutuhanmu tentang kebendaan kau pasrahkan dan engkau bergantung kepada Allah SWT saja;
3.      gerakanmu digerakan oleh kekuasaan-Nya, lidah keabadian memberi hiasan kepadamu berupa nur-Nya yang menempatkan kedududukanmu sejajar dengan ulama hikmah yang telah mendahuluimu.
Jika mampu seperti demikian, niscaya engkah berhasil menaklukan diri sendiri, sehingga dalam ragamu tidak ada “kedirianmu”, laksana bejana yang hancur, bersih dari air dan endapan.
Engkau akan terpisahkan dari segala gerak manusiawi karena rohanimu menolak segala sesuatu. Rohmu hanya menerima kehendak Allah saja. Pada peringkat dan kedudukan seperti ini, engkau akan mendapatkan suatu keajaiban. Hal ini seolah-olah hanya usahamu dalam melatih diri dan rohmu, padahal sebenarnya adalah kehendak Allah belaka.
Pada kedudukan ini, engkau mampu menjadi orang yang dapat menundukan hati sendiri, sifat hewanimu telah musnah. Dengan demikian, engkau akan mendapat ilham atas kehendak Ilahi dan dambaan-dambaan baru dalam kenyataan sehari-hari.
Allah Yang Mahatinggi tak akan bersamamu, jika kedirianmu (nafsu duniawi, hewani, sifat yang merusakan/membutakan hati) belum sirna. Jika ke-dirianmu telah sirna, lalu kau menganggap sesuatu di dunia ini tak ada artinya kecuali Allah, Dia akan memberikan kebugaran dan kesegaran rohani. Allah akan memberi kekuatan rohani dan dengan rohani tersebut, engkau berkehendak.
Jika di dalam dirimu masih juga terdapat noda meskipun sekecil biji dzarah, Allah akan menolakmu agar engkau terus berusaha untuk diterima Allah. Allah pun terus menciptakan kemauan baru dalam dirimu agar engkau tidak merasa puas dengan amal dan ibadah yang kau lakukan, hal ini sampai pada akhir hayatmu.
Dalam sebuah hadis Qudsi, Allah SWT berfirman,“Hamba-Ku yang beriman senantiasa mendekatkan diri kepada-Ku, yaitu dengan mengerjakan shalat-shalat sunnah yang diutamakan sehingga Aku mencintainya, maka Aku menjadi telinganya, dengannya ia mendengar, dan menjadi matanya, dengannya ia melihat, dan menjadi tangannya, dengannya ia bekerja, dan menjadi kakinya, dengannya ia berjalan. Tak diragukan lagi, demikianlah keadaan fana.”
Oleh sebab itu, Dia menyelamatkanmu dari kejahatan para mahluk-Nya, kemudian mendorongmu dalam kebaikan-Nya. Dengan begitu, engkau akan menjadi pusat kebaikan, sumber rahmat, kebahagian, kenikmatan, semangat, damai dan sentosa. Para wali terdahulu pun menunaikan ibadah untuk mendekatkan dirinya sedekat mungkin kepada Allah SWT. Itulah yang menjadi tujuannya, tujuan terakhir. Mereka senantiasa beralih dari kehendak yang timbul dari pribadinya sendiri, mengubahnya menjadi kehendak dari Allah. Itulah sebabnya, mereka kemudian disebut “badal” (berubah).
Bagi mereka ini, menggabungkan kehendak dirinya sendiri dengan kehendak Allah adalah dosa.
Apabila mereka terbawa tipuan perasaan2nya sendiri sehingga lalai atau takut, Allah menolong mereka dengan kasih sayang – Nya. Allah akan mengingatkan mereka dan akhirnya mereka sadar dan berlindung kepada Tuhannya. Merekea berlindung dari kemauan pribadinya karena menyadari bahwa mereka tak akan mampu membersihkan dirinya sampai sebersih mungkin dari nafsu dan kemauan, kecuali malaikat. Para malaikat memang suci dari nafsu dan kehendak, para nabi terbebas dari kedirian, sedangkan jin dan manusia tak terlepaskan dari nafsu yang kelak menuntut pertanggungjawaban moral. Akan tetapi, meskipun manusia itu tak dapat terbebas dari nafsu, para wali mampu melemahkan nafsunya sehingga dengan, bantuan Allah, mereka mendapatkan rahmat yang menguatkan akalnya.

TUJUH
Terlepas dari Ketertarikan Dunia
Perbaiki dirimu dan tinggalkan olehmu kegelisahan dunia sesuai kemampuanmu. Nabi Muhammad saw bersabda,” Lepaskan dirimu dari bingungnya urusan dunia, sejauh kemampuanmu “
Kalau kau mengetahui apa yang kau cari, kalau dunia kau peroleh, engkau akan menjumpai kelelahan. Kalau kau menaruh perhatian yang berlebihan pada dunia niscaya kau akan merugi. Bebaskan diri dari urusan dunia, lepaskan perhiasan dunia, lucuti pakaian hawa nafsu. Karena kesungguhan diri beribadah pada Allah adalah sebuah hidayah.
Kalau ingin bahagia, engkau harus memiliki ketenangan lahir dan batin. Bersabarlah atas pemberian Allah, hindari prasangka buruk atasNya, karena Dia menyayangimu. “ Boleh jadi engkau membenci sesuatu, padahal itu amat baik bagimu, dan boleh jadi pula engkau menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu” (Al Baqarah 216)
Barangsiapa menginginkan jalan menuju keridhaan Allah , maka didiklah hawa nafsumu sebelum mendidik perbuatanmu. Bersungguh2lah sampai engkau mendapat ketenangan. Jangan turuti nafsu kecuali engkau telah melatih nafsumu dengan pelajaran dan perilaku baik. Dengan bersungguh2 mata akan terbuka dan kebodohan tak akan menghampiri kita. Hal ini membutuhkan pengikat dan waktu yang panjang, tidak dating begitu saja.
Pukullah nafsumu dengan cambuk lapar, cegahlah kehendaknya. Engkau harus bisa bertahan, karena nafsu hanya bisa berdusta dan tak pernah benar. Janjinya bohong dan Iblis adalah pentolannya. Dia tak punya kekuatan untuk memusuhi orang yang beriman. Allah tidak memberi cobaan kepadamu kecuali disana ada hikmah dan faedah. Kalau kau didera musibah, ingatlah dosa2mu. Mohonlah kesabaran padaNYA, perbanyak istigfar dan bertaubat lah segera. Bergaulah dengan para kekasih Allah, alim ulama dan teman yang bila kau melihatnya, mengingatkanmu akan Allah.
Wahai para pelanglang buana, Wahai para pelancong dunia, Peganglah erat-erat petunjukKu, Hingga sampai ditujuan, jangan kau keluar dari petunjuk, maka kau akan Kuberi petunjuk.
Bagaimana kau akan berperilaku baik, kalau tak berteman dengan Kawan yang berperilaku sopan santun Bagaimana kau akan menimba ilmu, kalau kau tak senang dengan gurumu. Syekh Abdul Qadir Jailani, “Dudukkanlah dirimu bersama kehidupan duniawi, sedangkan kalbumu bersama kehidupan akhirat, dan rasamu bersama Rabbmu.”

DELAPAN
Lepas dari kemaksiatan
Wahai orang muda, janganlah engkau berputus asa daripada Rahmat Allah ‘Azza wa Jall kerana kemaksiatan yang telah engkau lakukan. Bersihkanlah kotoran dari pakaian agamamu dengan air taubat, dengan taubat yang istiqomah dan ikhlas. Kemudian, harumkanlah pakaian agamamu itu dengan (air wangi) ma‘rifah. Berhati-hatilah engkau dengan kedudukanmu sekarang kerana ke arah mana pun engkau toleh, terdapat hewan-hewan yang buas sedang berada di sekeliling dirimu, dan pengaruh-pengaruh jahat yang merusak pula sedang bertindak ke atas dirimu. Lepaskanlah dirimu daripadanya dan kembalikanlah hatimu kepada al-Haqq ‘Azza wa Jall.
Ada seorang insan yang telah berkata: “Aku ingin menjadi salah seorang daripada orang-orang yang mencari WajahNya. Hatiku telah terpandang Pintu Kedekatan (Bab al-Qurb) dan aku telah melihat para kekasih memasukinya dan kemudian telah keluar memakai pakaian-pakaian yang telah dianugerahkan oleh al-Malik (Raja, yakni Allah Ta‘la.) Apakah balasan untuk memasukinya?”
Kepadanya, aku telah menjawab: “Hendaklah engkau korbankan seluruh dirimu. Tinggalkan segala kehendak syahwat dan segala rasa kelazatan. Lenyapkan dirimu di dalamNya. Ucapkan selamat tinggal kepada segala taman syurga dan segala isi kandungannya, dan tinggalkanlah ia. Ucapkan selamat jalan kepada nafsu, hawa dan tabiat-tabiat. Ucapkan selamat jalan kepada segala keinginan, sama ada yang berbentuk keduniaan ataupun keakhiratan. Ucapkan selamat tinggal kepada setiap sesuatu dan engkau tinggalkannya di belakang hatimu. Setelah itu, masuklah. Engkau akan melihat apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, yang tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah terlintas di hati manusia.”
Sufi ialah seorang manusia yang telah bersih batinnya dan juga zahirnya, dengan mengikuti kitab Allah ‘Azza wa Jall dan sunnah rasulNya. Dan jika kebersihannya sudah bertambah, dia akan keluar dari lautan kewujudannya, dan meninggalkan segala kehendak, ikhtiar dan keinginannya, kerana kebersihan hatinya. Asas kebaikan ialah dengan menuruti an-NabÏ SallAllahu ‘alaihi wa sallam pada (seluruh) perkataannya dan perbuatannya. Apabila hati si hamba (qalb al-‘abd) telah bersih, dia akan dapat melihat an-Nabi SallAllahu ‘alaihi wa sallam di dalam tidurnya, yang akan memberitahunya tentang apa yang harus dilakukan dan apa yang harus dijauhkan.
Seluruh dirinya akan menjadi sekeping hati, dan terpisah dengan niatnya. Dia akan menjadi sebuah rahsia tanpa penyataan, satu kebersihan tanpa kekeruhan. Kulit zahirnya akan tertanggal dari dirinya, sehingga yang tinggal adalah isi (lubb) tanpa kulit.
Dia akan bersama an-Nabiyullah Sallallahu ‘alaihi wa sallam dari segi maknawi, yang akan melatih hatinya dan berada di hadapannya. Tangannya berada di dalam tangan baginda Sallallahu ‘alaihi wa sallam. Dan an-Nabi Sallallahu ‘alaihi wa sallam akan menjadi penasihat mengenaiNya, dan penjaga pintuNya.
Di dalam sebuah mimpi, seorang lelaki tua telah bertanya kepada diriku , “Apakah yang dapat membawa seorang hamba itu dekat dengan Allah ‘Azza wa Jalla?” Maka aku telah menjawab, “Baginya satu permulaan dan satu kesudahan. Permulaannya ialah wara’ dan kesudahannya ialah penerimaan, penyerahan (at-taslim) dan persandaraan (at-tawakkul).”
Apabila seseorang itu bersikap benar dan ikhlas dengan Tuhan, dia tidak lagi mempedulikan setiap sesuatu selain daripadaNya, pada siang atau malam hari.
Wahai manusia, janganlah mengaku apa yang bukan milikmu. Esakanlah Allah dan janganlah mempersekutukanNya. Demi Allah (dengan melakukan yang demikian), apabila sampai panah takdir kepadamu, ia hanya akan mencalar dan tidak pula membunuhmu.
Siapa saja yang menginginkan kejayaan (al-falah), hendaklah dia menjadi sekeping tanah di bawah tapak kaki para masyaikh (para Mursyid). Apakah ciri-ciri para masyaikh itu? Mereka adalah orang-orang yang telah menceraikan dunia dan segala makhluk, dan telah mengucapkan selamat tinggal kepada kedua-duanya (yakni dunia dan segala makhluk). Mereka juga telah mengucapkan selamat tinggal kepada setiap sesuatu, dari bawah al-‘arsy hinggalah ke dasar bumi . Mereka telah meninggalkan setiap sesuatu itu di belakang mereka, dan telah mengucapkan selamat tinggal sebagai seorang yang tidak akan kembali lagi. Mereka telah mengucapkan selamat tinggal kepada seluruh makhluk, termasuk diri mereka sendiri. Wujud mereka adalah bersama-sama Allah, pada setiap keadaan.
Siapa yang menuntut kecintaan Allah (namun masih) disertai dengan kewujudan nafsunya, maka dia sedang berkhayal dan berangan-angan. Kebanyakan daripada mereka dari golongan al-mutazahhidin al-muta‘abbidin (orang-orang yang cuba menyerupai kaum Zuhud dan ahli ibadah), pada hakikatnya, adalah hamba-hamba para makhluk, yang telah mereka syirikkan (yakni menjadikannya sekutu bagi Allah).
Berdirilah engkau sekelian di hadapanNya di atas tapak-tapak kaki (aqdam) yang telah muflis daripada akal-akal fikiranmu dan ilmu-ilmumu, agar engkau sekalian dapat mengambil ilmu daripadaNya. Janganlah merasa sangsi terhadapNya apabila Dia menunda Ijabah. Janganlah berputus asa dalam berdoa kepadaNya. Jika engkau tidak menerima apa-apa keuntungan, maka tidak pula engkau menanggung apa-apa kerugian. Jika Dia tidak memperkenankannya dengan serta-merta, maka Dia akan memberikan engkau gantinya di Hari Kemudian.
Selagi kecintaan kepada dunia kekal di hatimu, tiada akan melihat engkau sesuatu daripada ahwal as-Salihin. Selagi engkau meminta-minta dari makhluk dan mempersekutukan (Allah) dengan mereka, tiada akan terbuka mata hatimu. Tiadalah kata-kata itu sehingga engkau berzuhud dari dunia dan makhluk. Bersungguh-sungguhlah engkau. Engkau akan melihat apa yang tidak dilihat oleh orang lain, dan akan terlepas bagimu adat.
Jika engkau tinggalkan apa yang di dalam hitunganmu (hisab) akan datang kepadamu apa yang bukan di dalam hitunganmu. Apabila engkau bergantung penuh kepada al-Haqq ‘Azza wa Jall, dan bertaqwa di dalam khalwah dan di khalayak ramai, Dia akan mengaruniakanmu rezeki yang tidak disangka-sangka (la yahtasib). Engkau tinggalkan, Dia berikan. Engkau berzuhud, Dia temukan hajatmu.
Di peringkat permulaan, (ialah) meninggalkan. Di peringkat akhir, (ialah) pengambilan. Di awal urusan ini, ialah pemberatan kalbu dengan meninggalkan segala syahwat dan dunia, dan di akhirnya ialah pengambilannya. Yang pertama ialah bagi al-Muttaqin, dan yang kedua ialah bagi al-Abdal, yang telah sampai (al-wasilinn) kepada ketaatan (kepada) Allah ‘Azza wa Jall.
Kata-kata itu tidak sesuai untuk diucapkan sehingga segala tuhan-tuhanmu menjadi Tuhan yang satu, sehingga segala keinginanmu menjadi satu, dan sehingga segala tumpuan cintamu menjadi satu. Hatimu hendaklah dijadikan satu. Bilakah kedekatan kepada al-Haqq dapat mendirikan kemahnya di dalam hatimu? Kapan hatimu akan menjadi majdhub (tertarik) dan sirr-mu menjadi muqarrab (didekatkan)? Dan kapankah segera engkau dapat menemui Tuhanmu, setelah engkau mengucapkan selamat tinggal kepada segala makhluk?
“Di dalam sebuah Mimpi seorang lelaki tua telah bertanya kepadaku. . ..
Wahai WaliulLah apakah yg dapat membawa seorang hamba itu dekat dengan
Allah SWT . . . . ?! lalu aku telah menjawab kepadamu wahai Mubarok !
baginya ada 2 perkara yaitu . . .
   وَلا تَمُدَّنَّ عَيْنَيْكَ إِلَى مَا مَتَّعْنَا بِهِ أَزْوَاجًا مِنْهُمْ زَهْرَةَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا لِنَفْتِنَهُمْ فِيهِ وَرِزْقُ رَبِّكَ خَيْرٌ وَأَبْقَى
Artinya Janganlah engkau tujukan kedua matamu kepada (perhiasan) yang kami berikan kepada bermacam-macam orang di antara mereka, sebagai bunga kehidupan di dunia, supaya mereka Kami cobai denganya. Dan rezeki Allah-mu (dalam surga) lebih baik dan lebih kekal (QS 20:131)
1.      Permulaan
yaitu jadilah kamu org yg Wara’(senantiasa menjauhkan diri dr segala macam Dosa)
2.      Kesudahan
jadilah Org Yg Qona’ah !
Mendengar jawaban yg singkat dan padat tersebut . . . Lelaki tua itupun Pergi dgn hati yg damai ! dan nampak Bersinar wajah yg sudah dimakan usia tersebut ”

MENGAPA JANTUNG SPIRITUAL DISEBUT HATI





Hati yang dimaksud oleh para Sufi bukanlah organ jasmani dengan nama itu. Jantung jasmani adalah sepotong daging yang terletak di sebelah kiri tubuh di bawah tulang rusuk. Alasan pemakaian istilah hati untuk menggambarkan jantung spiritual adalah karena hubungannya dengan jantung jasmani.
Jantung jasmani berada dalam kondisi perubahan yang tetap, yang mengatur perubahan perubahan antara darah arteri atau darah yang bersih dan darah vena atau darah yang kotor. Hati spiritual juga berada dalam kondisi perubahan yang tetap, yang mengatur arus bolak balik antara pengaruh ruh yang bersih dan pengaruh nafsu yang kotor. Inilah tempat hati mendapatkan nama Arabnya, qalb, dari akar kata q-l-b, yang berarti memutar atau mengganti. Jantung jasmani memberikan darah kepada pembuluh pembuluh arteri dan menerima darah kotor dari pembuluh vena; ini sangat penting untuk proses pemurnian tubuh manusia. Demikian juga, hati spiritual menerima perangai perangai yang kotor dari nafsu dan membersihkannya dengan bantuan ruh, yang akan mengubahnya menjadi perangai perangai karakter spiritual, untuk memelihara kehalusan jiwa seseorang. Pada dasarnya, hati merupakan titik tengah antara realita jiwa yang bersih dan karakter nafsu yang kotor.
Sebagaimana kehidupan jasmani dari setiap orang berhubungan dengan jantung jasmani, sehingga jika jantung itu rusak maka orang tersebut akan sakit, atau jika jantung itu berhenti bekerja maka orang tersebut akan mati, demikian juga kehidupan spiritual setiap individu berhubungan erat dengan hati spiritual, sehingga jika hati ini menjadi sakit karena pengaruh karakter karakter nafsu, orang menjadi bersikap buruk, dan jika hati ini menjadi dikendalikan sepenuhnya oleh nafsu, maka kehidupan spiritual dari individu akan berhenti.
Jantung jasmani merupakan sebuah tempat pertukaran antara pembuluh vena yang membawa darah kotor dan pembuluh arteri yang membawa darah bersih yang kaya dengan oksigen, yang merupakan udara bersih paru paru, pernapasan. Hati spiritual juga demikian, merupakan sebuah tempat pertukaran antara kekuatan kekuatan nafsu yang kotor dan kekuatan-kekuatan ruh yang bersih, pernapasan spiritual. Jantung jasmani disebut demikian karena lokasinya yang relatif terpusat dalam tubuh. Dengan cara yang sama, hati spiritual disebut demikian karena dalam proses penyempurnaan jiwa individu dia memainkan peranan pada titik tengah antara nafsu dan ruh.
Seperti jantung jasmani mempertahankan fungsi tubuh yang senantiasa berlangsung terus menerus melalui kerjanya yang terus menerus dan secara spontan, hati spiritual secara terus menerus mengatur temperamen dan perbuatan perbuatan psikologis. Jantung jasmani mengatur tubuh jasmani, sedangkan hati spiritual mengatur jiwa.
Hati spiritual disebut qalb karena peralihannya melalui tahap tahap dari beberapa kea daan dalam proses perkembangan menuju ke arah kesempurnaan. Keadaan keadaan yang dimaksud itu merupakan anugerah dan hal-hal yang dianugerahkan oleh Allah tidaklah terbatas jumlahnya, perubahan dan perkembangan yang dilakukan seseorang dalam jalannya menuju kepadaNya, dengan semua permutasi Yang Maha Indah dan Yang Maha Berkehendak, bervariasi secara tidak terbatas. (MH 97)
Hati disebut qalb karena merupakan bagian perwujudan dari aspek aspek Allah yang berbeda beda, yang menggambarkan suatu aspek yang berbeda pada setiap saat, yang beralih (munqalib) dari Sifat ke Sifat. Hati ini juga beralih antara aspek hati yang berhubungan dengan Allah dan aspek hati yang berhubungan dengan makhluk. Yaitu, dia menerima anugerah dari Allah dan menyampaikannya kepada makhluk. (SGR 4)
Hati adalah tempat Perwujudan Tuhan; Bagaimana orang dapat menyebut sebuah hati sebagai rumah setan? Pergi dan buanglah benda benda jasmani itu yang kausebut sebagai hati kepada anjing anjing!(Nurud Din Isfarayini-KAM 137)
Tidak Semua Orang Memiliki Hati. Perlu dicatat bahwa di antara semua makhluk yang diciptakan, hanya manusia yang memiliki hati spiritual. Namun demikian, dari sudut pandang perkembangan jiwa, sebagian besar manusia mengalami perkembangan tidak lebih dari maqam dari sifat materi (tab') atau nafsu. Hanya segelintir manusia yang telah mencapai tingkat perkembangan hati yang dapat dikatakan bahwa mereka memiliki sebuah hati. Menurut Al Qur'an: "Sesungguhnya pada yang demikian itu benar benar terdapat peringatan bagi orang orang yang mempunyai hati." (L: 37).
Wahai hati, duduklah dengan orang yang mengenal hatinya;
Pergilah ke bawah pohon
yang memiliki bunga bunga segar.

Hati yang sebenarnya sedemikian rupa sehingga bahkan dalam keadaan malapetaka sekalipun Engkau benar benar tidak akan menemukan apa apa di dalamnya selain Allah. (Rumi)

Hati Yang Hidup dan Hati Yang Mati
Hati adalah sebuah medan peperangan antara tentara ruh atau karakter karakter spiritual serta berbagai temperamen yang terpuji, di satu sisi, dan tentara nafsu atau karakter karakter nafsu dan berbagai temperamen tercela, di sisi yang lain. Jika hati jatuh ke dalam pengendalian nafsu dan sifat sifatnya, maka hati menjadi mati, sedangkan jika hati terisi dengan sifat sifat spiritual dan kemanusiaan, hati akan hidup, dan seseorang yang memiliki hati demikian disebut shahib al qalb (yang memiliki hati) dan dikenal sebagai orang yang berhati (ahl al qalb). Kebanyakan hati manusia berada dalam keadaan fluktuasi antara hati yang mati dan hati yang hidup, walaupun sebagian besar lebih cenderung ke arah hati yang mati, sementara hanya sedikit jumlahnya yang cenderung ke arah hati yang hidup. Ketika seseorang bertanya kepada Junaid bilamana hati benar benar berisi, dia menjawab, "Apabila hatinya itu adalah hati yang sebenarnya. Source : Dr. Javad Nurbakhsy

ANATOMI DAN FISIOLOGI DALAM KEDOKTERAN ISLAM




Anatomi merupakan cabang dari biologi yang berhubungan dengan struktur dan organisasi makhluk hidup. Anatomi bisa juga kerap disebut sebagai ilmu urai tubuh. Anatomi terdiri dari anatomi hewan atau zootomi dan anatomi tumbuhan aliasfitotomi. Tak hanya itu, ada juga beberapa cabang ilmu anatomi lain, yakni anatomi perbandingan, histologi, dan anatomi manusia. Sedangkan, fisiologi merupakan ilmu yang mempelajari fungsi mekanik, fisik, dan biokimia dari makhluk hidup. Singkatnya, fisiologi adalah pengetahuan tentang fungsi normal makhluk hidup. Fisiologi juga dibagi menjadi fisiologi tumbuhan dan fisiologi hewan tetapi prinsip dari fisiologi bersifat universal, tidak bergantung pada jenis organisme yang dipelajari. Sebelum peradaban Islam hadir, studi anatomi telah dikembangkan para ilmuwan di Yunani. Salah satu ilmuwan terkemuka yang mengembangkan studi anatomi adalah Aelius Galenus atau Claudius Galenus alias Galen (129 SM– 200/217 SM) serta Hippocrates (460 SM – 370 SM). Ketika Islam mencapai kejayaannya, studi anatomi dikembangkan para saintis Muslim.

SENJATA NABI MUHAMMAD SAW

Berbicara tentang senjata, kita terbayang pisau, panah, bedhil, pistol, dan lain-lain. pada kesempatan kali ini penulis ingin menjabarkan senjata nabi Muhammad SAW yaitu pedang karena pada zaman dahulu belum ada yang namanya pistul, tank, jet yang ada hanyalah panah, pedang, tombak dan lain-lain yang masih sederhana lho. Lha, ini macam-macam pedang yang pernah dipakai oleh Rosulullah SAW untuk dakwah islamiyah

DUNIA KEDOKTERAN DALAM PERADABAN ISLAM




Ilmuwan bernama Ehsan Masood mengungkap fakta. Dalam bukunya, 'Science in Islam', ia menyebutkan bahwa ilmu kedokteran merupakan bidang sains yang paling produktif di masa awal Islam. Ini bukan begitu saja terjadi, namun ada latar belakang sebagai pijakan berkembangnya ilmu kedokteran. Aspek medis dan kesehatan, sudah mendapat perhatian besar Rasulullah SAW semasa hidupnya. Inilah yang mengilhami pencapaian luar biasa umat Islam dalam ilmu kedokteran. Banyak ayat Alquran dan hadis yang berkaitan dengan persoalan kesehatan. Di lapangan, umat telah mempraktikkan ajaran Nabi Muhammad terkait kesehatan. Bahkan, para Muslimah misalnya, secara sukarela menjadi tenaga perawat untuk mendukung perjuangan yang dilakukan pasukan Islam dalam sejumlah pertempuran. Pemanfaatan teknik pengobatan dan ilmu kedokteran terus berlanjut. Pada masa selanjutnya, terjadi pula transfer ilmu dari masa Yunani kuno.
Literatur-literatur medis dari peradaban lama diterjemahkan ke dalam bahasa Arab dan Suriah pada abad ke-7 hingga ke-9. Khalifah al Ma'mun dari Dinasti Abbasiyah, mendorong gerakan gerakan pengalihbahasaan literatur penting itu. Bahkan, khalifah memberikan imbalan besar bagi ilmuwan yang melakukan penerjemahan.  Tak jarang, proses penerjemahan juga melibatkan para sarjana Kristen atau Yahudi. Salah satu karya besar yang diterjemahkan adalah buku de Materia Medica yang ditulis pada abad ke-1 oleh Dioscorides. Dia adalah dokter bedah asal Yunani yang bekerja di kententaraan Romawi. Beberapa karya monumental dari Gelanus, dokter asal Yunani, turut dialihbahasakan. Salah satu penerjemah paling masyhur adalah Hunayn ibn Ishaq (809-873). Tokoh kelahiran al Hira ini tercatat sudah menerjemahkan sekitar 116 karya, termasuk menuliskan 21 buku bidang kedokteran. Islam juga mengenal sejumlah penerjemah lain, seperti Jurjis ibnu Bakhtisliu dan Yuhana ibn Masawaya. Selain itu, penerjemahan literatur medis dari para dokter dan tabib India serta Persia kuno juga gencar dilakukan. Peter E Poorman dan Emilie SavageSmith melalui bukunya, Medieval Islamic Medicine, mengatakan teks itu menjadi rujukan. Berdasarkan teks-teks terjemahan, ujar mereka, para ilmuwan Muslim meneliti, menyempurnakan, sekaligus mengembangkan teknik pengobatan baru. Agar mudah dipahami, dipelajari, dan diaplikasikan, umat Islam membuat karya itu lebih sistematis. Ini terwujud lewat daftar indeks, ensiklopedia, atau kesimpulan.
Para ilmuwan Muslim juga memadukan teknik medis dari beragam peradaban sehingga ditemukan cara pengobatan yang lebih baik. Atas dasar fakta tersebut, tak heran jika Poorman dan Smith kurang sependapat dengan anggapan bahwa dokter Muslim hanya mengambil mentah-mentah ilmu kedokteran dari Yunani kuno. Sejarawan Philip K Hitti menyatakan, ketika Eropa memasuki zaman kegelapan, peradaban Islam mengalami masa keemasan. Termasuk, dalam ilmu kedokteran. Ia mengungkapkan, banyak kemajuan yang mampu dicapai bangsa Arab pada masa tersebut.

Mereka, jelas Hitti, membangun apotek pertama, sekolah farmasi, dan buku daftar obat-obatan. Berdiri pula banyak balai pengobatan serta rumah sakit besar di sejumlah kota utama Islam. Misalnya, Damaskus, Kairo, hingga Baghdad, yang menandai kegemilangan kaum Muslim di ranah kedokteran. Sir John Bagot Glupp, seorang sejarawan, mengatakan pada masa itu rumah sakit di dunia Islam berfungsi ganda. Rumah sakit tak hanya untuk merawat pasien, tetapi juga tempat para dokter mengasah dan mengembangkan keahliannya. Layaknya sekarang, rumah sakit Islam tak membedakan latar belakang pasien. Baik pemeluk Islam, Kristen, maupun Yahudi, semuanya memperoleh pelayanan terbaik dan tanpa mengeluarkan dana sepeser pun. Tenaga dokter dan perawatnya berasal dari beragam etnis dan agama. Catatan sejarang menyingkap, rumah sakit pertama berada di Damaskus pada 707 Masehi. Rumah sakit itu dibangun pada masa pemerintahan Khalifah al-Walid ibnu Abdul Malik. Bahkan, untuk pertama kali, rumah sakit ini mengenalkan sistem dokter spesialis. Pada 872 Masehi, rumah sakit umum dibangun di Kairo. Di kota yang sama, berdiri pula rumah sakit paling modern abad pertengahan, yaitu RS al-Mansuri. Rumah sakit ini dibangun Sultan alMansur pada 1285. Menurut pakar sejarah, Will Durant, tersedia fasilitas lengkap di sana. Di samping terdapat ruang perawatan pasien, ada pula laboratorium, perpustakaan, dapur, kamar mandi, gudang obat-obatan, serta ruang studi.

Pada abad ke-11, di setiap kota Islam sudah berdiri beberapa rumah sakit. Kordoba di Spanyol, setidaknya memiliki 50 rumah sakit yang representatif pada masa Abu al-Qasim alZahrawi (Abulcasis). Di Tunisia, Pangeran Ziyadad I membangun RS al Qayrawan pada 830 Masehi. Fasilitas umum itu dibangun di Kota al-Dimnah. Rumah sakit ini telah menerapkan pemisahan antara kamar rawat pasien dan ruang tunggu pengunjung. Lalu di Maroko, Khalifah al-Mansur Ya'qub ibnu Yusuf pada 1190 membangun RS Marakesh. Ini menjadi rumah sakit terbesar dan terindah pada masanya. Sebuah taman asri membuat suasana rumah sakit ini menjadi begitu nyaman. Studi kedokteran turut berkembang. Sir John Bagot Glubb menjelaskan, sekolah kedokteran Islam pertama hadir di Kota Baghdad pada masa kekhalifahan Abdullah al Ma'mun (786-833). "Ketika sistem sudah terbangun, para dokter dan ahli mendapat tugas memberikan kuliah bagi para siswa kedokteran," paparnya
.

JEJAK SAINS DALAM ISLAM



Transformasi peradaban menyentuh bangsa Arab. Para sejarawan mencatat terjadinya perubahan besar berupa pencapain luar biasa di bidang sains dan teknologi. Pada awalnya, tak banyak yang bersentuhan dengan ilmu pengetahuan. Kedatangan Islam mengantarkan mereka pada beragam literatur. Istilah ilmu atau ilmu yang terdapat dalam kitab suci dan hadis, mendorong geliat tradisi keilmuan. Mereka menyerap ilmu pengetahuan dari beragam sumber. Pedagang dan penjelajah Muslim berperan besar dalam memajukan gairah perubahan di kalangan masyarakat Arab Muslim pada masa awal. Mereka berasal dari Makkah, Madinah, dan Yaman. Setelah mengadakan perjalanan melintasi gurun pasir, mereka mencapai Mesir, Mesopotamia, dan Suriah yang dikenal sebagai pusat peradaban kuno. Dari wilayah-wilayah itu, berbagai pemikiran ilmiah maupun teknik instrumen lawas dibawa dan diperkenalkan ke jazirah Arab. Di saat yang bersamaan, muncul kelompok baru di masyarakat Muslim, yakni kalangan terpelajar yang terdiri dari ulama, filsuf, dan cendekiawan. Para tokoh ini sangat tertarik dengan keunggulan peradaban kuno. Mereka menjelma sebagai pendorong utama percepatan kemajuan ilmu di dunia Islam.
Hanya dalam waktu singkat, terjadi perkembangan pesat di bidang politik, sosial, budaya, dan pemikiran. Muhammad Abdul Jabar Beg, peneliti tamu di Cambridge Universtity, Inggris, dalam tulisannya The Origins of Islamic Science menyatakan, Muslim tak hanya mengubah cara pikir, tetapi juga pandangan dunia. Menurut dia, sikap ini mendorong mereka mengkaji dan mempelajari warisan peradaban kuno yang mereka temukan. Kegiatan itu terus berlangsung hingga masa kekhalifahan pada abad ke-8 Masehi. Para penguasa memberikan kontribusi besar terhadap perkembangan bidang ilmu.
Buku berjudul Ilmuwan Muslim Pelopor Hebat di Bidang Sains Modern karya sejarawan Ehsan Masood mengungkapkan, salah satu ciri periode pembangunan Islam yakni menyerap keunggulan peradaban lain, memodifikasi, dan melakukan inovasi. Islam kemudian melahirkan sejumlah ilmuwan terkemuka di bidang sains dan teknologi. Kota-kota pusat ilmu, bermunculan di seantero dunia Islam, mulai dari Damaskus, Basra, Kordoba hingga Kairo. Kegiatan intelektual mencapai puncaknya pada masa pemerintahan Dinasti Abbasiyah yang ditandai gencarnya gerakan penerjemahan literatur ilmiah asing.
Beberapa cendekiawan Muslim klasik secara khusus mencatat fenomena perubahan yang terjadi pada masyarakat Arab, terutama kecenderungan akan pen carian ilmu. Mereka itu antara lain Ibnu Qutaibah, AlKhawarizmi, serta Ibnu Al-Qifti. Karya Ibnu Qutaibah berjudul AlMa'arif mengulas hal tersebut dalam perspektif sejarah. Pada buku ensiklopedia ilmu ini, Ibnu Qutaibah menyingkap beragam pemikiran kuno, termasuk legenda, mitos, dan kepercayaan yang diketahui komunitas Muslim pada masa awal. Terdapat pula kajian terkait ilmu pengetahuan, misalnya, teori penciptaan, astronomi, maupun ilmu bumi. Deskripsi dari Ibnu Qutaibah menjadi rujukan ilmiah para sarjana Muslim berikutnya, bahkan memengaruhi perkembangan sains di dunia Barat. Sedangkan, buku Mafatih AlUlum (Kunci Ilmu), yang disusun AlKhawarizmi, dipandang sebagai karya umat Islam pertama yang meneliti asal mula sains Islam. Gagasan itu lantas diperluas AlQifti lewat karyanya, Tarikh AlHukama. Ia menuliskan secara perinci sebanyak 144 biografi filsuf dan cendekiawan kondang pada masa Yunani kuno hingga masa kekhalifahan. Menurut dia, proses transfer ilmu pada masa awal Islam berlangsung lebih pesat di kawasan Semenanjung Arab.  Wilayah itu berdekatan dengan pusat-pusat peradaban kuno. Pengetahuan kuno dalam bidang seni, teknologi, dan pemikiran, disam paikan oleh para hukama (tetua) melalui cerita, dongeng, dan mitos, dari generasi ke generasi. Informasi ihwal pengetahuan dan teknologi itu juga berasal dari para pengembara dan pedagang Islam. Bangsa Arab menye but sains kuno itu dengan Ulum Al Awa'il, yang segera disesuaikan dengan tradisi setempat dan mulai digunakan secara luas. Misalnya, roda dan kapal layar yang dite mukan peradaban Mesopotamia. Begitu pula standar timbangan dari bangsa Sumeria. Sistem angka Arab berasal dari peradaban India kuno. Proses peralihan Al Qifti mencatat, hingga akhir abad ke-7 Masehi, orang-orang Arab melakukan proses peralihan pengetahuan masih secara lisan, belum dengan tulisan ilmiah. Keingintahuan yang besar dan semangat keilmuan yang membuncah mampu meningkatkan intensitas interaksi antara umat Islam dan sains teknologi kuno.